Arsenal mengawali musim ini dengan performa yang memukau. Bukan hanya memimpin klasemen sementara, tetapi juga menunjukkan konsistensi permainan yang lebih matang di semua kompetisi. Salah satu fondasi kebangkitan tersebut adalah solidnya lini pertahanan — sebuah elemen yang selama ini kerap menjadi sorotan publik. Musim ini, kesan itu berubah drastis. Arsenal tampil sebagai tim dengan organisasi defensif yang lebih disiplin, agresif, dan penuh energi.
Sosok baru seperti Cristhian Mosquera turut menjadi bagian penting dari transformasi ini. Bek muda asal Valencia tersebut menunjukkan adaptasi cepat di London. Setiap kali diberi kepercayaan tampil, ia selalu hadir dengan performa yang meyakinkan, termasuk pada laga-laga besar yang menunjukkan mentalitasnya sebagai pemain masa depan Arsenal.
Di balik performa tersebut, Mosquera memberikan sudut pandang menarik mengenai budaya bertahan yang dibangun oleh Mikel Arteta. Menurutnya, perubahan yang terjadi di Arsenal bukan sekadar soal strategi, tetapi juga soal identitas tim.
Mentalitas Bertahan yang Kini Jadi Identitas Arsenal
Mosquera menegaskan bahwa ketangguhan defensif Arsenal pada musim ini berakar dari pola pikir kolektif yang benar-benar ditanamkan di dalam skuad. Setiap pemain memahami dengan jelas apa yang harus mereka lakukan saat berada dalam fase bertahan.
“Kami sangat sadar apa yang harus kami lakukan. Gawang adalah rumah kami, dan tidak ada yang boleh masuk. Tidak ada yang boleh mendekati area kami,” ujar Mosquera.
Pernyataan tersebut mencerminkan perubahan besar dalam DNA Arsenal. Jika dulu Arsenal sering dikritik karena mudah kebobolan dalam situasi transisi atau duel fisik, kini mereka tampil dengan kepercayaan diri dan disiplin yang mengagumkan.
Mosquera menambahkan bahwa kekuatan Arsenal musim ini tidak hanya datang dari bertahan secara pasif. Mereka tetap agresif saat menguasai bola dan membangun serangan dengan cepat.
“Menjadi solid dalam bertahan itu penting, tetapi kami juga harus berbahaya dalam menyerang. Ada elemen taktik, pergerakan, tetapi banyak yang bersifat mental — tentang sikap. Rumah kami: jangan masuk.”
Mentalitas inilah yang menurut Mosquera membuat Arsenal mampu tampil konsisten sejak awal musim. Kepercayaan diri dalam ruang ganti juga turut memperkuat performa mereka.
“Di dalam ruang ganti, kami percaya pada diri sendiri. Kami tahu kemampuan kami dan tahu ke mana kami bisa melangkah.”
Peran Arteta: Merayakan Pertahanan Seperti Merayakan Gol
Transformasi budaya ini tidak terjadi begitu saja. Mikel Arteta dan staf pelatih memiliki peran besar dalam membangun identitas baru Arsenal. Mereka mendorong pemain untuk menikmati fase bertahan, sesuatu yang jarang mendapat sorotan di era sepak bola modern yang dominan pada permainan menyerang.
Mosquera menjelaskan bahwa Arteta ingin para pemain merayakan setiap momen defensif, entah itu tekel, blok, intersepsi, atau keberhasilan menahan pressing lawan.
“Manajer dan staf mengatakan kepada kami: nikmati bertahan. Aksi-aksi khas seperti tekel atau blok: rayakan. Itu memberi kehidupan bagi tim, membawa energi.”
Semangat kolektif saat berlari kembali dalam transisi bertahan menjadi elemen krusial. Menurut Mosquera, momen di mana seluruh tim kembali bertahan bersama adalah fondasi dari performa Arsenal sejauh ini.
“Lihat momen ketika seluruh tim berlari kembali. Itu adalah bagian fundamental musim ini.”
Budaya ini terlihat jelas dalam beberapa pertandingan besar, di mana Arsenal menunjukkan determinasi luar biasa untuk menjaga keunggulan atau menahan tekanan lawan di menit-menit krusial.
Adaptasi Cepat Mosquera di London
Mosquera didatangkan dari Valencia pada musim panas lalu dengan biaya awal 13 juta pounds. Kedatangannya sempat menimbulkan pro dan kontra, tetapi sejauh ini ia membuktikan bahwa kepercayaan Arteta tidak salah. Menariknya, Mosquera mengungkap bahwa Arsenal memang sudah menjadi klub favoritnya sejak kecil.
“Sebenarnya, tim saya adalah Arsenal. Para pemainnya, seragamnya. Saya melihat mereka agak berbeda: mereka punya sesuatu, aura.”
Dari penuturan tersebut, terlihat betapa besar motivasi pribadi Mosquera untuk sukses bersama Arsenal. Adaptasinya berjalan cepat, baik dalam permainan maupun kehidupan sehari-hari di London. Bahkan dalam beberapa laga penting, termasuk pertandingan berat di Anfield pada bulan Agustus, ia tampil dengan ketenangan yang matang untuk pemain seusianya.
Kehidupan di Luar Lapangan: Kuliah Desain Interior
Di luar lapangan, Mosquera membagi waktunya antara sepak bola dan pendidikan. Ia mengungkap bahwa dirinya sedang melanjutkan kuliah online, sesuatu yang ia lakukan demi memperluas wawasan di luar dunia olahraga.
“Saya dulu belajar ilmu olahraga, tetapi sekarang saya mulai kuliah online di jurusan desain interior. Itu sesuatu yang selalu saya anggap menarik, dan saya pikir: kenapa tidak?”
Aktivitas tersebut membantu Mosquera menjaga keseimbangan hidup, sekaligus menunjukkan kedewasaannya dalam merencanakan masa depan di luar karier sepak bola.
Kesimpulan: Gawang Adalah Rumah, dan Arsenal Menjaganya Bersama
Ketangguhan defensif The Gunners musim ini bukanlah hasil kebetulan. Ada kombinasi dari faktor taktik, mentalitas, budaya, dan pemimpin kuat di balik layar yang membuat The Gunners tampil lebih solid dan berkarakter.
Dengan kontribusi pemain baru seperti Cristhian Mosquera, serta perkembangan pesat yang ditanamkan oleh Arteta, The Gunners kini memiliki identitas defensif yang kuat: gawang adalah rumah, dan mereka melindunginya bersama-sama.
Jika momentum ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Arsenal akan menjadi salah satu tim paling sulit ditembus sepanjang musim dan menjadi penantang serius di semua kompetisi.